Category Archives: Uncategorized

Modern School Masuk Desa

Menarik ketika membaca tulisan bapak Aprian D Rahmat yang berjudul “Desaku yang (Tidak) Kucintai”. Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik UIR itu menyebut tingginya kesenjangan antara penduduk kota dan desa. Kesenjangan itu tidak hanya pada satu lini, namun telah merambah ke semua lini.

Pembangunan yang tidak merata menjadi pemicu atas jurang pemisah yang terus menganga. Pendidikan yang lebih berpihak di kota menjadikan desa terus ketinggalan dan tak berdaya membendung arus globalisasi yang semakin membabi-buta. Alhasil, kemiskinan terus menggerogoti masyarakat yang ramai ketika musim lebaran itu tiba.

Parahnya lagi, dari 32 juta penduduk miskin di Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, 21 juta jiwa adalah penduduk desa. Artinya, 2/3 penduduk miskin Indonesia adalah mereka yang hidup di bawah kepengurusan Kepala Desa, (Riau Pos, 7 Juni 2012).

Sungguh sangat memilukan tatkala kita melihat data di atas. Negara yang seharusnya berkewajiban mensejahterakan rakyat, telah lalai dalam tugasnya. Pemerintah yang mestinya menjamin pendidikan anak bangsa, hanya mampu mengratiskan uang SPP tanpa uang buku yang tak murah harganya. Pemangku jabatan di Nusantara yang dituntut mengedepankan pemerataan pembangun, hanya bisa mempercepat pembangunan tempat pendukung mayoritasnya ketika pilkada.

Modern school masuk desa agaknya menjadi terobosan yang menjanjikan dalam menyelesaikan permasalahan di atas. Ketinggalan desa sepertinya mampu digesa dengan menjadikan pendidikan di desa setara bahkan lebih dari pendidikan yang ada di kota. Pembangunan desa yang selalu mendapat antrian terakhir agaknya mampu diminimalisir dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) desa itu sendiri.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita sepakati terlebih dahulu makna modern itu sendiri. Modern berasal dari bahasa latin “modernus” (modo: baru saja) atau model baru. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia, modern berarti: terbaru, mutakhir, maju, sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntunan zaman.

Secara terminologi modern adalah proses perubahan sikap dan mentalitas dari nilai-nilai tradisional menuju masyarakat modern sesuai dengan tuntunan hidup di masa kini. Borgotta mendefinisikan modern dengan processes of transformation from tradisional or underdeveloped societies to modern societes, (Borgatta, 1984: 1299).

Sedangkan sekolah, secara historis telah mengalami beberapa kali perubahan makna. Pada awalnya sekolah berarti waktu luang atau waktu senggang sesuai dengan asal kata sekolah sendiri yang terambil dari bahasa latin skhole, scola, scolae yang berarti waktu luang.Ketika itu, sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah kegiatan utama mereka yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak. Kegiatan luang itu meliputi cara berhitung, membaca, mengenal moral dan estetika.

Seiring berjalannya waktu, sekolah kemudian didefinisikan menjadi bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar saja, atau tempat pentransferan ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik saja.  Dengan kata lain, sekolah lebih dimaknai dengan sarana bertemunya pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar saja.

Akhir-akhir ini sekolah mengalami perluasan makna. Sekolah tidak lagi diartikan dengan bangunan yang dimiliki semata, namun telah mencakup seluruh aspek. Mulai dari guru, murid, kurikulum, bangunan dan lain sebagainya, yang kesemua itu menjadi elemen atas keberlangsungan sekolah.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa modern school adalah sekolah yang memiliki seluruh elemen yang mendukung atas keberlangsungan sekolah telah sesuai dengan tuntutan zaman dan norma-norma pendidikan. Kurikulum yang digunakan sudah kurikulum yang cocok dengan perkembangan zaman. Pendidik yang diberikan amanah untuk merealisasikan janji kemerdekaan pada UUD 1945 adalah mereka yang ahli dan punya prestasi, bukan karena menjadi tim sukses ketika pilkada sehingga ada imbalan balas budi.

Proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru semata, namun peserta didik yang harus lebih aktif. Pendidik tidak hanya menggunakan metode ceramah dari mulai masuk kelas hingga kelas berakhir, namun disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Peserta didik tidak lagi ditekankan untuk menghapal pelajaran namun mereka harus mampu mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.

Sekolah-sekolah yang menerapkan aturan seperti di atas selayaknya juga ada di desa. Sekolah yang memiliki kompetensi kuat semestinya tidak hanya ditemukan di kota. Sekolah berkualitas di daerah pelosok negeri harus menjadi tujuan utama pemerintah khususnya dan kita bersama pada umumnya.

Kenapa Harus Modern School Masuk Desa?

Pada dasarnya banyak alasan kenapa sekolah modern atau sekolah yang berkualitas itu mesti diadakan juga di desa. Setidaknya ada 3 alasan kenapa harus memilih modern school masuk desa.

Pertama, tingginya kesenjangan pendidikan antara kota dan desa. Tidak bisa kita pungkiri kesenjangan pendidikan antara masyarakat kota dan desa semakin menganga. Di kota, para Kepala Sekolah beserta komitenya berlomba-lomba untuk memperindah sekolah. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan sertifikasi, mereka berlomba-lomba mempromosikan diri dengan segudang prestasi yang pernah diraih.

Sayangnya, keadaan itu berbanding terbalik dengan keadan masyarakat di desa. Kepala Sekolah di desa hanya bisa pasrah menanti pembangunan yang tak kunjung tiba. Jangankan untuk meraih prestasi, ikut lombapun terkadang terkendala biaya transportasi dan akomodasi.

Di kota, gedung sekolah selalu bertingkat, warna cat sekolah selalu mengkilat, dan acara-acara besar sering dihelat. Sedangkan di desa, gedung sekolah yang sudah buruk, tiang-tiang sekolah yang sudah lapuk, maka kita tak perlu heran jika mendengar banyak sekolah di desa yang sering ambruk.

Kedua, tingginya kesenjangan pembangunan antara kota dan desa. Pembangunan yang selalu terpusat di kota terus melahirkan anak-anak perantauan, mereka yang memiliki prestasi sering meninggalkan kampung sendiri demi mengembangkan prestasi atau demi mencari sesuap nasi. Lapangan pekerjaan yang tidak cocok di desa membuat seseorang memilih jadi kaum urbanisasi walau di dalam hati selalu merintih karena harus meninggalkan kampung sendiri.

Modern school masuk desa agaknya mampu menghapus kesenjangan yang ada. Sebab, dengan didirikannya di desa sekolah yang setara dengan kualitas sekolah di kota, maka kaum urbanisasi yang tadinya berbondong-bondong pindah ke kota akan kembali ke desa dan berkumpul dengan sanak saudara. Dengan banyaknya masyarakat yang berdomisili di daerah maka akan lahir status ekonomi yang membaik. Jika ekonomi masyarakat telah menanjak, maka hasil pembangunan di desa akan segera dipetik. Akhirnya, kesenjangan pembangunan akan segera berlalu.

Ketiga, dampak negatif arus globalisasi di desa lebih minim dibandingkan dengan di kota. Lingkungan masyarakat yang saat ini sarat dengan kontaminasi globalisasi informasi dan teknologi tentu akan memperoleh dampak positif dan negatif. Kedua konsekwensi itu tidak dapat kita hindari, ia ibarat sebilah pisau yang terus mengintai. Namun, kita bisa memilih antara memegang ujung yang tajam atau pangkal yang tumpul.

Desa diyakini mampu menyaring dampak-dampak yang akan ditimbulkan arus globalisasi itu. Sebab, di desa rasa persaudaraan masih kental dipelihara, sikap saling mengingatkan masih terus menjadi tradisi, norma-norma kesusilaaan masih terus dipertahankan. Ketika sekolah dihadirkan di desa, maka dampak negatif globalisasi oleh lingkungan sekitar itu akan mampu diminimalisir.

Inilah yang menjadi alasan Yayasan Alkaromah Aidarusy Jakarta merintis pembangunan Pondok Pesantren Alkaromah Aidarusy Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabaupaten Kampar- Riau pada 08 April 2011 yang lalu.

Pondok Pesantren dibawah asuhan K.H Ujang Umar S.Ag ini diharapkan mampu menggesa ketertiggalan desa yang semakin hari semakin nyata keberadaannya. Sekolah yang dimotori oleh Drs. H. Promadi, M.A. Ph.D (purek IV UIN Suska) dan Dr. H. Afrijon Efendi M.A (Dosen FITK UIN Suska) ini diharapkan mampu mendidik dan memperdayakan SDM masyarakat desa sehingga tak terlihat lagi kesenjangan antara penduduk kota dan desa yang kian hari kian menyilaukan mata.

Pada akhirnya, marilah kita sama-sama berdoa semoga niat baik ini diijabah Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, doa restu dari pemerintah dan masyarakat sekitar tentu menjadi harapan kita bersama atas keberlangsungan cita-cita mulia tersebut.

Penulis adalah:  Ade Saputra Piliang (Humas Yayasan Alkaromah Aidarusy, Jakarta).

SURAH AL-MULK

  1. Hadist Tentang Surah Al-Mulk
    1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سُوْرَةٌ مِنَ الْقُرْأَنِ، ثَلَاثُوْنَ اَيَةً؛ تَشْفَعُ لِصَاحِبِهَا حَتَّى يُغْفَرَ لَهُ: تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ. (رواه أبو داود والترمذي وغيرهما).

“Ada surat dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (HR. Abu Dawud dg redaksinya, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya.

  1. Dari Anas bin malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سُوْرَةٌ مِنَ الْقُرْآنِ، مَا هِيَ إِلَّا ثَلاَثُوْنَ آيَةً، خَاصَمَتْ عَنْ صَاحِبِهَا حَتَّى أَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ، وَ هِيَ تَبَارَكَ. (رواه الطبراني)ـ

“Ada surat dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“. (HR. Thobaroni)

  1. Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ كُلَّ لَيْلَةً، مَنَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَكُنَّا فِي عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ نُسَمِّيْهَا “اَلْمَانِعَةُ”، وَإِنَّهَا فِي كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ سُوْرَةً، مَنْ قَرَأَ بِهَا فِي لَيْلَةً فَقَدْ أَكْثَرُ وَأَطَابَ.  (رواه النسائي والحاكم)ـ

 “Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dan Hakim).

  1. Dari Jabir, beliau mengatakan

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الم تَنْزِيلُ وَتَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ. (رواه أحمد والترمذي وغيرهما)ـ

Sesungguhnya Nabi -shollallohu alaihi wasalam- tidak pernah tidur (malam) sehingga ia membaca surat Alif lam mim tanzil (biasa disebut Surat as-Sajdah) dan surat Tabarokalladi bi yadihil mulk (biasa disebut surat al-Mulk). (HR. Ahmad, dan at-Tirmidzi serta yang lainnya)

  1. Keutamaan mengamalkan Surah al-Mulk

1.      Diampuni dosanya

2.      Mendapat kelebihan dan dikasihi oleh sesama manusia.

3.      mendapat Syafaat Bagi Orang yang membacanya

4.      Dimudahkan menjawab pertanyaan Munkar Nakir

5.      Dipelihara dan diselamatkan dari azab kubur

6.      Pada Hari Kiamat, dijemput oleh malaikat yang bersayap sehingga ia duduk diatas sayapnya, serta dibaguskan rupanya.

7.      Dimasukkan kedalam surga Allah SWT

  1. Waktu Mengamalkannya Surah Al-Mulk

Pada dasarnya membaca al-Quran baik itu surah al-Mulk atau lainnya disunnah kapanpun selagi seseorang dalam keadaan suci dan dikatakan beradab untuk membacanya. Namun jika mengikut apa yang dilakukan oleh baginda Rasulullah SAW. Beliau selalu mewiridkan Surah Al-Mulk setelah sholat Isya atau sebelum tidur. Dikatan dalam sebuah hadist, Nabi tidak akan tidur sebelum beliau membaca surah Al-Mulk.

 

  1. Doa Setelah membaca surah Al-Mulk

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلىَ اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنِ وَسَلَّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى عَنْ كُلِّ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اعْصِمْنِيْ بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَرَاقِدًا. وَلَاتُشْمِتْ فِيَّ عَدُوًا وَلَاحَاسِدًا. اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبٍكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ اَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا وَأَسْئَلُكَ الْخَيْرَ الَّذِيْ بِيَدِكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وِصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنَيَا حَسَنَةِ وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

اَللَّهُمَّ أَخْتِمْ لَنَا يَاأَللهُ بِالسَّعَدَةِ وَلاَ تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِالسَّقَاوَةِ

وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

INVESTASI PENDIDIKAN

Rasanya tidak akan pernah usai jika kita berbicara tentang pendidikan. Tema tentang pendidikan senantiasa tumbuh sepanjang masa. Hal ini sesuai dengan tuntutan belajar yang mesti dijalankan sepanjang hayat. Artinya mulai seseorang dilahirkan hingga dia diwafatkan, tuntutan belajar senantiasa turut menyertainya.

Hal yang lebih menarik lagi, ternyata perbincangan tersebut tidak hanya menjadi bahan diskusi dipanggung-panggung akademisi saja, namun ia telah merambah kedalam panggung politik dan sosial budaya.

Dia tidak hanya dibicarakan di hotel berbintang lima namun telah menjalar hingga pedagang kaki lima. Ia tidak hanya menjadi topik yang menarik pada forum-forum intelektual namun telah tumbuh subur diantara kelompok masyarakat marginal.

Di satu sisi kita sudah merasa jengkel dan kecewa terhadap kinerja pemerintah. Sebab, sampai saat ini belum mampu menemukan format apik dan solusi cantik untuk meyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan.

Namun, di sisi lain kita mesti mensyukuri keadaan ini. Sebab, masih banyak masyarakat yang mau peduli dengan nasib pendidikan kita. Ketika mereka masih mau memikirkan dan menyumbangkan berbagai wacana-wacana baru dan metode-metode kreatif serta terobosan-terobasan yang menggiurkan demi kemajuan pendidikan, ini artinya mereka tidak bersikap apatis dan masa bodoh terhadap dunia pendidikan.

Budaya Investasi
Secara terminologi investasi adalah kegiatan memanfaatkan kas pada masa sekarang, dengan tujuan untuk menghasilkan barang lebih di masa akan datang. (James C Van horn: 1981). Namun, jika menganut paham Fitz Gerald yang digelontorkan pada tahun 1978.

Dia mengatakan, investasi adalah aktifitas penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan barang pada saat ini untuk menghasilkan aliran produk baru dimasa yang akan datang.

Sedangkan menurut Suniriyah, investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. (2003:4).

Dari berbagai defenisi ini, penulis mengambil kesimpulan, pada hakikatnya investasi adalah penanaman modal diawal dengan harapan mendapat keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Tidak kita pungkiri budaya masyarakat Indonesia yang masih konsumtif membuat budaya investasi belum begitu populer.

Walau sebagian pendapatan Indonesia telah sampai pada titik masyarakat ekonomi menengah keatas, namun pola pikir konsumtif masih terus merajai pikiran rakyat nusantara.

Libido konsumtif begitu menggelora di sanubari mereka. ketika suatu produk dilempar ke pasar maka dengan segera mereka menyambarnya. Siapapun tidak akan pernah bisa mengahalangi niat mereka.

Bahkan, belum lama ini banyak yang rela antre berjam-jam dan berdesak-desakan demi mendapatkan telepon seluler Blackberry Bold 9790 yang memberikan diskon sampai separuh harga. (Jakarta: 25 November 2011)

Pola pikir libido konsumtif inilah yang membuat masyarakat masih enggan untuk membudayakan investasi, hidup hari ini harus diselesaikan saat ini, hidup dimasa datang dipikirkan dan laksanakan dimasa mendatang.

Mereka tidak mau tahu, apakah jiwa dan raga mereka yang masih gagah hari ini mampu bertahan hingga puluhan tahun yang akan datang atau malah hilang dimakan rayap usia hingga yang tersisa hanya tulang belulang.

Sebagian mereka lagi mengatakan, investasi baru dilakukan ketika kehidupan masyarakat telah sampai pada taraf lebih. Harta yang diinvestasikan itu adalah harta yang berlebih. Ketika harta masih pada tingkat kecukupan, keinginan berinvestasi masih dalam mimpi yang terus terlelapkan.

Alhasil, budaya berinvestasi belum pernah menyentuh masyarakat. Padahal, jika masyarakat mau menelaah lebih dalam, harta berlebih tidak akan pernah ada. Sebab, sesuai dengan hukum ekonomi semakin tinggi input seseorang maka outputnya juga semakin melonjak.

Artinya besar pendapatan dan pengeluaran akan selalu berkisar pada tarap yang berhampiran.

Peluang Investasi Pendidikan
Jika peluang untuk berinvestasi di bidang Sumber Daya Alam (SDA) masih masif untuk diterapkan, maka investasi Sumber Daya Manusia (SDM) mesti menjadi sesuatu yang diharuskan. Untuk berinvestasi harta masih terhalang oleh libido konsumtif yang terus menggeregoti, maka investasi dibidang pendidikan adalah sesuatu yang mesti diniscayakan.

Meminjam istilah Prof H Mahmud Yunus pendidikan adalah usaha yang dipilih dan direncanakan untuk mempengaruhi anak dalam meningkatkan keilmuan, jasmani dan ahlaknya. Sehingga apa yang mereka dapat menjadikan mereka mandiri dan bahagia.

Bahkan, mampu memberikan manfaat bagi orang-orang disekelilingnya.

Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari dua pengertian diatas kita bisa memahami betapa besar dan tingginya nilai keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi pendidikan. Tidak hanya untuk keberhasilan diri sendiri, namun telah melingkupi orang-orang disekelilingnya, bahkan sampai kepada bangsa dan negaranya.

Artinya investasi pendidikan tidak hanya memperoleh keuntungan invidual namun telah merambah kedalam keuntungan sosial.

Jika demikian besar hasil yang diperoleh dan keuntungan yang didapatkan seseorang dalam dunia pendidikan, kenapa kita harus mencari sekolah yang murah untuk anak disekolahkan, kenapa suami istri mesti bersitegang memilih antara membeli mobil mewah atau melanjutkan studi anak ke perguruan tinggi yang dipaporitkan, kenapa kita masih rela melihat para pahlawan tanpa tanda jasa harus turun kejalan karena tidak bisa konsentrasi mengajar.

Sebab, perut anak dan istri mereka masih keroncongan.

Sesuai dengan apa yang dikumandangkan oleh Drs Isjoni MSi dalam salah satu judul bukunya Saatnya Pendidikan Kita Bangkit. (2007) Bangkit dari kemerosotan sistem pendidikan yang selalu berubah-ubah sehingga tidak pernah sampai menyentuh format ideal yang sebenarnya. Bangkit dari mutu pendidikan yang belum sampai pada titik yang memuaskan.

Bangkit dari kekakuan para civitas akademisi untuk bekerja sama dengan pihak luar sekolah. Secara terperinci beliau mejelaskan 5 mantra untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang beliau himpun dalam konsep 5 M (Man, Money, Machine, Management, Motivation).

Jika boleh menambahkan, kita juga mesti bangkit dari perengkrutan Sumber Daya Manusia dibidang pendidikan (perekrutan guru) yang sering ditunggangi oleh segelintir oknum-oknum penguasa yang tidak bertanggung jawab.

Terakhir, kita mesti bangkit dari pola pikir yang selalu mengikuti libido konsumtif dan beralih ke pola pikir yang mengutamakan investasi, terlebih lagi investasi dalam dunia pendidikan.  ***

Ket: Tulisan ini dimuat pada koran Riau Pos Tanggal 16 April 2012 (http://www.riaupos.co/opini.php?act=full&id=846&kat=1)

Nama-nama Surah Al-fatiha

Nama Lain Surah Al-Fatihah

Kebanyakan kaum Muslimim banyak mengenal surah Al-Fatihah hanya dengan satu atau dua nama saja, namun para ulama menjelaskan bahwa ada beberapa nama untuk surah yang istimewa ini, diantara nama tersebut adalah:

  1. Al-Fatihah (Pembukaan) artinya surah ini merupakan kunci pembuka seluruh pokok-pokok permasalahan didalam al-Quran
  2. Ummul Qur’an (Ibu Al-Quran) artinya surah ini merupakan intisari seluruh al-Quran.
  3. Ummul Kitab (Ibu Kitab) artinya surah ini adalah Induk bagi surat-surat yang lain.
  4. Ash-Shalat (Shalat) artinya surah ini merupakan doa yang sempurna dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Sholatnya Umat Islam.
  5. Al-Hamdu (Puji-pujian) artinya surah ini menjelaskan bahwa hubungan Tuhan dengan manusia adalah hubungan berdasarkan kemurahan dan kasih sayang.
  6. Assab’ul Matsani (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang) artinya Surah selalu diulang-diulang dalam tiap-tiap rakaat Sholat.
  7. Asy-Syifa (Penyembuh) artinya surah ini memberi pengobatan terhadap segala penyakit
  8. Ar-Ruqyah (Jimat atau Mantera) artinya Surah ini memberikan perlindungan terhadap syaitan dan pengikut-pengikutnya, dan menguatkan hati manusia untuk melawan mereka.
  9. Al-Kanz (Khazanah) artinya surah ini suatu khazanah ilmu yang tiada habis-habisnya.

 

Imam Al-Qurthuby menyebutkan dalam tafsirnya Al-Jami` li Ahkamil Qur`an bahwa surat ini memiliki 12 nama, diantaranya: الوافية  (Al-Wafiyah), الكافية (Al-Kafiyah), الأساس (Al-Asas),.

Bahkan Imam Alusy mengatakan dalam karangannya Ruh Al-Ma`ani bahwa surat ini memiliki lebih dari 20 nama.

Perlu diketahui bahwa sebagian dari nama-nama ini diberikan langsung oleh Rasulullah SAW atau dikenal dengan jalan توقيفي (Tauqify) sedangkan sebagiannya lagi merupakan ijtihad dari para sahabat.

 

Tata Cara Sholat Sunnah “hifzul Iman dan Birrul Walidain”

A.    Tata cara sholat sunnah “Hifzil Iman”

  • Niat

Niat sholat sunnah “Hifzil Iman” adalah:  أُصَلّىِ سُنَةً لِحِفْظِ الْإِيْمَانِ رَكْعَتَيْنِ  لِلَّهِ تَعَالىَ

“Usolli sunnatan lihifzil iman rok’ataini lillahi ta’ala

  • Dilaksanakan setelah sholat Magrib
  • Bacaan yang dibaca dalam sholat sunnah “Hifzil Iman” adalah
    1. Doa Iftitah
    2. Al- Fatihah
    3. Al-Ikhlas  6 kali
    4. Al-Falaq 1 kali
    5. An-Nas   1 kali
    6. Membaca doa sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّى اِسْتَوْدِعُكَ إِيْمَانِى فِي حَيَاتِى وَعِنْدَ مِنْ مَاتِي وَبَعْدَ مِنْ مَاتِي فَاحْفِظْهُ عَلَيَّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ( 3 كالى)

B.     Tata cara sholat sunnah “Birrul Walidain”

  • Niat

Niat sholat sunnah “Birrul Walidain” adalah : أُصَلّىِ سُنَةً بِرِّ الْوَالِدَيْنِ رَكْعَتَيْنِ  لِلَّهِ تَعَالىَ

“Usolli sunnatan birrul walidain rok’ataini lillahi ta’ala

  • Dilaksanakan pada petang Rabu malam Kamis setelah sholat Magrib atau sebelum sholat Isya
  • Bacaan yang dibaca dalam sholat sunnah “Birrul Walidain” adalah
    1. Doa Iftitah
    2. Al-Fatihah
    3. Ayat Qursy ( اَللهُ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ …  )  5 kali
    4. Al-Falaq 5 kali
    5. An-Nas   5 kali
    6. Membaca doa sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرَة (15 كالي)

*NB:

  1. Surat yang dibaca pada rokaat yang pertama dan kedua sama.
  2. Referensi tata cara sholat hifzil iman adalah kitab I’anatu Tholibin, Sarah fathul muin (Fiqih)
  3. Referensi tata cara sholat birril walidain adalah kitab Khozainul asror (Hadits)

No Rek  Yayasan: Bank RIAU KCP  Bangkinang No. 109-38-00075 a.n. SMP Alkaromah Aidarusy

Jenjang Pendidikan dan Aktifitas Santri

JENJANG PENDIDIKAN
Dalam jenjang pendidikan Pondok Pesantren Al-Karomah menggunakan sistem jenjang pendidikan selama selama 6 (enam) tahun bagi lulusan SD/MI dengan ketentuan sebagai berikut:
    3 tahun ditingkat SMP
    3 tahun ditingkat SMA .

AKTIFITAS SANTRI
    Pembinaan Tilawatil Qur’an
    Kajian kitab-kitab kuning
    Pelatihan dan Pendidikan komputer
    Latihan berpidato dalam 3 bahasa (Muhadharah): Indonesia, Arab dan Inggris
    Disiplin pemakaian bahasa Arab dan Inggris (Muhadatsah)
    Diskusi ilmiah dan keagamaan
    Olahraga dan beladiri
    Pramuka
    Disiplin hidup, seni dan keterampilam lainnya.

Kurikulum dan Personil Pondok Pesantren Al-Karomah

KURIKULUM

Kurikulum Pondok Pesantren Al-Karomah dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan di Pondok Pesantren Al-Karomah.

Tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Karomah. telah diselaraskan dengan tujuan pendidikan nasional dengan beberapa penyesuaian berdasarkan kekhasan, kondisi dan potensi seluruh stakeholders Pondok Pesantren Al-Karomah. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum terpadu antara kurikulum Pendidikan Nasional dengan kurikulum Pondok Pesantren Al-Karomah.

Personil 

Pondok Pesantren Al-Karomah adalah lembaga pendidikan milik Yayasan Al-Karomah yang dipimpin oleh Kepala Yayasan yang bertanggung jawab penuh kepada Yayasan. Susunan Organisasi Yayasan Al-Karomah terdiri atas :

  1. Kepala Yayasan
  2. Pondok Pesantren Al-Karomah
  3. Sekolah Menengah Pertama
  4. Sekolah Menengah Atas
  5. Unit Pelaksana Teknis
  6. Bagian Tata Usaha;
  7. Komite Pondok Pesantren.

Lingkungan dan Keadaan Pondok Pesantren Al-Karomah Aidarusy

Lingkungan Pondok Pesantren Al-Karomah

Secara geografis Pondok Pesantren Al-Karomah terletak di Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Lingkungan Pondok Pesantren Al-Karomah berada disebelah barat desa Sibiruang tepatnya didaerah muara sungai Pauh sekaligus pinggir sungai Kampar.

Keindahan panorama dan keheningan dari hiruk pikuk masyarakat tentu lebih mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif dan efisien serta bisa  mempertajam pembinaan siswa.

Keadaan Pondok Pesantren Al-Karomah

Untuk menunjang proses belajar siswa Pondok Pesantren Al-Karomah menyediakan sarana dan prasarana sebagai berikut :

  1. Gedung Sekolah
  2. Asrama Putra
  3. Asrama Putri
  4. Mushollah
  5. Sarana Olahraga.

Motto, Semboyan dan Panca Jiwa Pondok Pesantren Alkaromah Aidarusy

Motto Pondok Pondok Pesantren Alkaromah

  1. Berbudi  luhur
  2. Berbadan Sehat
  3. Berpengetahuan Luas
  4. Berfikiran Fositif

Semboyan Pondok Pondok Pesantren Alkaromah

  1. Siap belajar dan siang mengajar
  2. Siap dipimpin dan siap memimpi
  3. Berdiri diatas dan untuk semua golongan

 Panca Jiwa Pondok Pesantren Alkaromah

  1. Keiklasan
  2. Kesederhanaan
  3. Kemandirian
  4. Kebersamaan
  5. Keterbukaan

Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Karomah Aidarusy

Visi:

Menjadikan Pondok Pesantren Al-Karomah sebagai Lembaga Pendidikan terdepan dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasikan potensi-potensi anak serta perkembangan era globalisasi.

 Misi :

  1. Menyelenggarakan pendidikan yang melahirkan lulusan beriman, bertaqwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulan-keunggulan komparatif.
  2. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terdapat keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani siswa, dan dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat serta sehat.
  3. Senantiasa melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan ke-Islaman, sains dan teknologi serta apresitatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia.
  4. Senantiasa melakukan pembinaan tenaga kependidikan baik dalam aspek keilmuan, skill keguruan serta dalam komunikasi global.
  5. Melengkapi sarana sumber belajar yang dapat memberi kesempatan pada siswa-siswi untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga sekolah benar-benar berfungsi sebagai Center of Learning.
  6. mewujudkan siswa yang mandiri dan mampu melakukan teamwork melalui berbagai aktivitas belajar intra maupun ekstra kurikuler.